Mamaku

Karena keadaan lagi sibuk, maka aku tak sempat menyetorkan tulisanku kemarin. Padahal aku menyukai tema tulisan itu. Tema tulisan untuk hari kelima adalah orang tua.

Aku ingin menceritakan mengenai mamaku. Mamaku adalah perempuan yang hebat. Dia sangat sayang padaku dan pendukung terbesarku. Mamaku sangat percaya aku akan menjadi orang sukses. Walaupun aku sendiri masih belum mengerti definisi sukses apa yang dia inginkan.

Mamaku membebaskanku untuk melakukan apapun yang kumau. Apapun. Aku mau nonton konser? Boleh. Aku mau travelling? Boleh. Aku mau kuliah di luar kampung halaman? Boleh. Aku mau pacaran? Boleh. Semua boleh.

Hanya ada 3 syarat yang diberikan mamaku setiap kali aku ingin melakukan sesuatu. Pertama, apa yang aku lakukan tidak mengganggu orang. Kedua, yang aku lakukan tidak melanggar susila/adat. Ketiga, hal yang aku lakukan tidak melanggar pemerintah dan agama. Selama tidak mengganggu syarat tersebut maka aku bebas melakukan apa saja.

Mamaku wanita hebat, karena dia tahan dengan anak yang kelakuannya nyeleh sepertiku. Aku bukanlah anak yang penurut, seringkali aku membangkang dan meninggikan suaraku. Akan tetapi mama selalu memaafkanku, maafkan anakmu ini mah. Mamaku tak pernah marah dengan aku yang sering nyasar, sering jatuh dari motor atau suka ngalor.

Sekarang aku sedang berada jauh dari dirinya, dan jujur saja aku khawatir. Aku takut mama lupa meminum obatnya secara teratur karena aku tak disampingnya. Mamaku juga terlalu baik, kadang dia mengutamakan temannya ketimbang dirinya sendiri, akulah yang biasa menjadi rem untuk dirinya. Walaupun mama bilang sekarang dia lebih menjaga diri karena ingin melihatku wisuda.

Semoga mama selalu sehat dan panjang umur. Aku sayang sekali padamu mah, tetap menjadi orang yang ramah. Tidak seperti anaknya yang jutek ke semua orang.